Setiap kabupaten/kota mesti ada alun-alunnya. Benar gak? Salah satunya seperti di kabupaten Banjarnegara. Berkesempatan mengunjungi kabupaten Banjarnegara, saya tidak menyia-nyiakan waktu untuk mengenal lingkungan tempat saya tinggal sementara di Banjarnegara. Setelah malamnya saya dan teman-teman berkeliling jalan Dipayuda, paginya saya berencana untuk jalan-jalan lagi.
|
Pohon Beringin Alun-Alun Banjarnegara |
Hotel tempat saya menginap letaknya dekat dengan alun-alun Banjarnegara. Sehingga tak lama setelah sholat Subuh, saya beranjak dari kamar hotel menuju jalan Ahmad Yani untuk kemudian menuju alun-alun. Kali ini saya jalan-jalan sendirian tanpa ditemani teman-teman saya.
Meskipun saat saya disana adalah hari kerja tapi suasana di alun-alun boleh dibilang ramai. Banyak yang berolahraga untuk sekedar jogging menikmati kesegaran udara pagi. Kebanyakan kalau saya lihat yang berolahraga berusia antara 25 hingga 60 tahun (saya hanya mengira-ngira saja dari tampilan wajah :D).
Udaranya yang cukup segar membuat paru-paru saya merasa lega dan nyaman. Berbeda dengan udara Jakarta yang sudah kotor. Kalau di Jakarta, udara sejuk hanya ada setelah sholat Subuh hingga sekitar jam 6 pagi. Setelah jam tersebut dijamin kita perlu menggunakan masker untuk melindungi pernapasan kita, udara sudah gak bersahabat lagi untuk pernapasan. Selain itu, biasanya di Jakarta untuk berjalan mengelilingi wilayah seluas alun-alun ini akan terasa capek karena oksigen sudah berkurang. Tapi beda dengan berjalan-jalan pagi di alun-alun Banjarnegara ini. Saya benar-benar bisa menikmatinya karena dibahu jalan masih banyak pohon-pohon besar yang menjadi filter udara alami.
|
Alun-Alun Banjarnegara |
Jalan-jalan pagi itu belum lengkap rasanya kalau tidak ada makan-makannya. Oleh karena belum sarapan juga, maka saya membeli seporsi nasi rames yang dijual seorang ibu-ibu yang bila dilihat dari tampak belakang mirip sekali dengan bos saya yang sudah pensiun. Hehehe.
Selain nasi rames, ibu ini juga menjual bubur sayur. Tak perlu menunggu lama, sajian nasi rames sudah bisa disantap dipinggir alun-alun. Campurannya ada telur dadar balado, sayur tumis kacang panjang, orek tempe basah, mie telor, dan sambal. Rasanya nikmat luar biasa. Meskipun sajian dan masakannya sederhana, tapi mampu mengobati rasa lapar setelah olahraga pagi keliling alun-alun. Hanya dengan Rp. 7.ooo saja nasi rames sudah dapat dibeli dan disediakan juga segelas air minum hangat gratis. Mak nyooos lah pokoknya.
|
Si Ibu Penjual Nasi Rames dan Bubur Sayur |
|
Nasi Rames yang Sederhana |
Dari hasil keliling alun-alun, yang dapat saya tangkap dan saya rasa adalah suasana Banjarnegara khususnya disekitar alun-alun ini terasa seperti kota santri. Disudut-sudut jalan bisa kita temukan pesan-pesan positif bertuliskan arab. Bahkan ada tulisan asmaul husna! Bagusnya lagi, di alun-alun ini kita tidak kesulitan menemukan tempat sampah. Jadi kalau Anda ada kesempatan mengunjungi Banjarnegara, cobalah untuk jalan-jalan pagi berkeliling alun-alun.
Tetap semangat jalan-jalan bersama mas Feb Jalan-jalan..
|
Salah Satu Sudut Jalan di dekat Alun-Alun Banjarnegara |
|
Jalan KH Ahmad Dahlan |
|
Masjid Besar Kabupaten Banjarnegara |
Comments
Post a Comment