Dua Puluh Tiga Menit Menikmati Pemandangan Pagi Kutoarjo-Jenar

Cerita perjalanan kali ini sebenarnya merupakan sepenggal cerita kecil dari perjalanan di tahun 2013 (harusnya cerita ini merupakan prolog dari cerita "Selamat Pagi Jenar"). Tanggal 28 Juni 2013 tepatnya setelah tiba di stasiun Kutoarjo di waktu subuh yang dingin, kami serombongan "turis" dari Jakarta yang masih dirayapi rasa kantuk harus menempuh perjalanan menuju pasar Jenar. 
Antrian Pengguna Motor


Menunggu matahari sedikit bersinar, kami mulai bergerak pada jam 6 pagi. Seperti umumnya di stasiun Kutoarjo, banyak yang menawarkan jasa antar menggunakan kendaraan plat hitam begitu kita keluar dari stasiun. Tarif yang ditawarkan bervariasi, tergantung bagaimana kita bisa bernegosiasi dengan para sopir yang sekedar mencari sesuap nasi disini. 


Beruntung ibu saya termasuk yang ulung dalam hal tawar menawar. Disepakati dengan seorang jasa antar yang menggunakan mobil kapsul. Seharga Rp. 200.000 disetujui untuk menebus perjalanan sejauh 17,49 km (itu menurut perhitungan dari google map). Stasiun Kutoarjo-Jl.Grabag Kutoarjo-Jl. Sangubanyu-Pasar Jenar(Jl. Panembahan Senopati). Termasuk murah atau mahal ya? Entahlah, yang penting sampai tujuan. Hehehe.
Pukul 6 lebih 8 menit, mobil yang akan membawa kami mampir sejenak di sebuah pom bensin yang letaknya tak jauh dari perempatan jalan dekat stasiun. Tak berapa lama kemudian, mobil pun meluncur mulus tanpa hambatan. Tak ada macet, tak ada "kegilaan" yang setiap hari terjadi seperti di jalanan Jakarta. Yang ada disini adalah jalanan yang kanan-kirinya serupa kanvas lukisan, pemandangan alam persawahan yang bisa membuat otak jadi segar lagi! 




Saya tak henti-hentinya mengarahkan pandangan keluar jendela untuk kemudian bidikan kamera pun dilakukan. Karena saya hanya menggunakan kamera saku, ya hasilnya sekenanya saja. Tapi lumayanlah, ada beberapa foto jepretan instan yang bisa menyegarkan mata. Beberapa diantaranya seperti foto-foto diatas. 

Selama dua puluh tiga menit mata saya disuguhkan pemandangan kabut pagi di persawahan yang entah kapan bisa menikmatinya lagi.. . 

Comments

...