Dapat kesempatan untuk jalan-jalan setelah mengikuti workshop di Bandung, tidak saya sia-siakan untuk jalan-jalan. Dan alhamdulillah, ketika saya berkesempatan jalan-jalan turun pula hujan rintik-rintik. Ya, hujan yang turun sepatutnya disyukuri. Begitu pula rasa dingin yang mulai merambat dikulit ketika saya asyik masyuk berjalan menyusuri jalan Braga sambil 'berburu' gambar foto, jeprat-jepret dengan kamera saku. Hmm.. Mangstab juga nih kalau ada makanan. Memang ketika hujan bertambah sedikit lebat, saya berjalan dengan perut kosong alias kelaparan. Wajarlah dan bisa terbayang workshop yang dimulai dari jam delapan pagi teng dan berakhir hingga jam tiga sore seperti apa rasanya.
|
Logo Kopitiam Oey |
|
Ijs & Snoep |
Ketika asik mencari-cari spot untuk mengambil gambar yang menarik, kebetulan saya melewati sebuah restoran yang menarik pula. Ditilik dari luar, sepertinya restoran ini menawarkan suasana jadul alias jaman dulu. Terlihat dari gaya arsitektur bangunan dan tulisan-tulisan bergaya belanda yang ikut mendukung suasana jadul tersebut. Saya tengok ke atas, terdapat tulisan: IJS & SNOEP. Saya dongakkan kepala dan tengok lebih ke atas lagi, oooohhh ternyata ada tulisannya: Kopitiam Oey dan ada logonya bertuliskan : OEY.
Lalu masuklah saya ke dalam toko ini. Saya melihat didalam ruangan terdapat becak dan disebelah kanan dan kiri terdapat tempat seperti tempat untuk lesehan. Yang disebelah kanan dari pintu masuk terdapat sebuah benda menyerupai kotak pos bertuliskan: POST OEY. Kemudian saya diantar oleh seseorang yang membawa buku menu. Setelah duduk, ia menyodorkan list menu yang mereka punya.
|
Nasi Tiem Ajam Petak 9 |
|
Kaldu & Nasi Tiem Ajam Petak 9 |
|
Dapur Lesehan |
|
Wiener Melange |
|
Suasana Kopitiam dari tempat saya duduk |
|
Kotak Pos Oey |
|
Betjak?? |
Apa yang saya tangkap setelah saya duduk adalah suasana restoran yang mengajak pengunjung untuk kembali merasakan suasana jaman baheula, era belanda dengan gaya indo-cina. Hal ini diperkuat oleh arsitektur pintu, poster-poster, list menu, dan musik! Ya! Restoran ini juga memperdengarkan kepada pengunjung musik-musik beraroma jadul. Saya pun belum pernah mendengar lagu yang diputar karena bahasanya campuran antara bahasa melayu dan belanda sedangkan iramanya adalah irama keroncong tempo dulu. Jadi kebayang kan bagaimana atmosfernya?
Cukup lama saya membaca list menu karena bingung mau makan apa. Saya duga restoran ini menjagokan kopi sebagai menu andalannya (ya iyalah, nama restonya aja KOPItiam a.k.a warung KOPI). Akhirnya saya memilih Nasi Tiem Ajam Petak 9 dan Wiener Melange. Perlu kira-kira lima belas menit menunggu makanan dan minuman tersaji diatas meja nomor 5.
Untuk rasa saya bisa tekankan: MAK NYUUUS! Sama seperti yang dibilang sama pak Bondan Winarno, si pemilik Kopitiam Oey ini. Untuk Nasi Tiem-nya mantap dah. Diatas nasinya itu ada potongan-potongan daging ayam yang empuk banget. Nasinya karena sudah kena bumbu dari potongan ayam yang diatasnya jadi berasa gurih. Selain itu, ketika saya membelah nasi ternyata didalam nasi terdapat daging ayam sayur (entah dibumbu opor atau sejenisnya). Dagingnya empuk sangad. Jadi top markotop lah makan nasi tiem ini pas nasinya masih hangat sementara diluar sedang turun hujan rintik-rintik.
Untuk rasa Wiener Melange sih saya bilang rasa kopinya kuat banget. Bagi sesiapa yang tidak suka rasa pahit kopi asli, mending cara menikmati Wiener Melange ini dicampur dengan es krimnya. Sehingga rasa pahit dari kopinya agak berkurang.
So, kalo pas lagi jalan-jalan jangan lupa mampir aja dan cicipi suasana romantis jadoel ala Kopitiam Oey..
Braga yach... selain wisata kuliner ada wisata lainnya Mas Bro...
ReplyDeleteEmng wisata apaan lg om?
ReplyDelete