Sebuah website (situs web) dianalogikan sebagai sebuah toko dimana frontpage (halaman awal)-nya adalah etalase jualan kita. Jadi ketika kita berniat akan membuat sebuah website, maka hal pertama yang masuk dalam perencanaan adalah produk apa yang kita miliki untuk kita jual (What) dan siapa audiens kita (Who)?
Jika dua hal pertanyaan tersebut dapat kita jawab, maka hal selanjutnya adalah mengumpulkan bahan-bahan (Resources Gathering), entah itu gambar, tulisan, narasi, video, audio, bahan-bahan unduhan dsb. Setelah terkumpul barulah kita bisa mengelompokkan (kategorisasi) bahan-bahan material yang sudah terkumpul. Semisal bahan-bahan profil dikelompokkan menjadi satu, bahan-bahan unduhan dan lain sebagainya sehingga kita memperoleh produk apa (What) ditempatkan dimana (Where) dan kapan (When) produk itu dapat dimunculkan kepada audiens (Who) serta bagaimana (How) kita ingin menampilkan/memberikan produk kita?
Yang namanya produsen pasti dia memiliki produk yang akan dia jual. Produk-produk yang dimiliki umumnya bertingkat, mulai dari produk biasa hingga produk unggulan. Nah, diproses inilah kita menginventarisir seluruh produk kita. Produk mana yang akan segera dipromosikan dan produk mana yang bisa tersedia setiap saat.
Selain produk, kita juga menentukan fasilitas (feature) apa yang diperlukan sehingga perlu ditampilkan dietalase dan membuat konsumen merasakan kemudahan dan kenyamanan men-'jelajah' toko kita?
2. Where We Will Put The Product In?
Setelah kita mengelompokkan mana produk unggulan dan mana produk pencilan kita, lalu kita mulai memilah. Salah satu ilmu marketing (pemasaran) yang mujarab yaitu mempromosikan produk unggulan kita yang secara luas benar-benar dibutuhkan oleh sebagian besar konsumen kita. Contoh saja, produsen sepatu wanita tidak akan mempromosikan aksesoris pakaian semisal bros & gelang dietalase utamanya. Mereka pasti akan memajang berbagai macam model sepatu wanita. Sedangkan aksesoris seperti gelang & bros akan ditempatkan bukan dietalase utama, tetapi dietalase tambahan dimana etalase tambahan ini bisa diketahui oleh konsumen meskipun slotnya kecil. Jadi intinya adalah tampilkan di halaman depan atau etalase utama kita produk-produk unggulan spesifik unggulan yang merupakan core-business kita.
3. When The Product Will Be Shown/Displayed?
Kapan produk kita ada atau dalam interval berapa lama produk yang ada ingin kita tampilkan. Dari pertanyaan ini kita bisa mengelompokkan lagi berdasarkan variabel waktu. Contoh dari toko sepatu wanita, hanya menampilkan produk keluaran terbaru dengan batas waktu 4 bulan. Atau bisa juga produk akan selalu ditampilkan sepanjang tahun dan setiap tahun ada.
4. Who Will Access Our Products?
"Siapa" adalah salah satu elemen penting dari sebuah interaksi. Tanpa konsumen, produksi kita akan terhenti. Semakin banyak konsumen yang tertarik dan membutuhkan produk kita, maka produksi kita akan terus berjalan bahkan mungkin meningkat. Segmentasi pasar menjadi hal yang perlu dipertimbangkan. Dengan mengetahui siapa mayoritas konsumen kita, maka kita bisa menentukan hal apa saja yang mereka butuhkan.
5. How We Will Display The Product?
Jika kita ke sebuah restoran semisal kita memesan satu menu maka yang kita lihat ketika makanan itu disajikan adalah tampilannya yang menarik (meskipun rasanya belum tentu). Tapi mata kita dimanjakan oleh tampilan terlebih dahulu sehingga pandangan pertama selalu berkesan. :)
Jadi dengan merencanakan segala hal berarti kita telah berpikir secara teratur dan prosedural. Jika kita gagal dalam merencanakan berarti kita juga telah merencanakan kegagalan.
Jika dua hal pertanyaan tersebut dapat kita jawab, maka hal selanjutnya adalah mengumpulkan bahan-bahan (Resources Gathering), entah itu gambar, tulisan, narasi, video, audio, bahan-bahan unduhan dsb. Setelah terkumpul barulah kita bisa mengelompokkan (kategorisasi) bahan-bahan material yang sudah terkumpul. Semisal bahan-bahan profil dikelompokkan menjadi satu, bahan-bahan unduhan dan lain sebagainya sehingga kita memperoleh produk apa (What) ditempatkan dimana (Where) dan kapan (When) produk itu dapat dimunculkan kepada audiens (Who) serta bagaimana (How) kita ingin menampilkan/memberikan produk kita?
- WHAT PRODUCT DO WE SELL?
- WHERE WE WILL PUT THE PRODUCT IN?
- WHEN THE PRODUCT WILL BE SHOWN/DISPLAYED?
- WHO WILL ACCESS OUR PRODUCTS?
- HOW WE WILL DISPLAY THE PRODUCT?
Yang namanya produsen pasti dia memiliki produk yang akan dia jual. Produk-produk yang dimiliki umumnya bertingkat, mulai dari produk biasa hingga produk unggulan. Nah, diproses inilah kita menginventarisir seluruh produk kita. Produk mana yang akan segera dipromosikan dan produk mana yang bisa tersedia setiap saat.
Selain produk, kita juga menentukan fasilitas (feature) apa yang diperlukan sehingga perlu ditampilkan dietalase dan membuat konsumen merasakan kemudahan dan kenyamanan men-'jelajah' toko kita?
2. Where We Will Put The Product In?
Setelah kita mengelompokkan mana produk unggulan dan mana produk pencilan kita, lalu kita mulai memilah. Salah satu ilmu marketing (pemasaran) yang mujarab yaitu mempromosikan produk unggulan kita yang secara luas benar-benar dibutuhkan oleh sebagian besar konsumen kita. Contoh saja, produsen sepatu wanita tidak akan mempromosikan aksesoris pakaian semisal bros & gelang dietalase utamanya. Mereka pasti akan memajang berbagai macam model sepatu wanita. Sedangkan aksesoris seperti gelang & bros akan ditempatkan bukan dietalase utama, tetapi dietalase tambahan dimana etalase tambahan ini bisa diketahui oleh konsumen meskipun slotnya kecil. Jadi intinya adalah tampilkan di halaman depan atau etalase utama kita produk-produk unggulan spesifik unggulan yang merupakan core-business kita.
3. When The Product Will Be Shown/Displayed?
Kapan produk kita ada atau dalam interval berapa lama produk yang ada ingin kita tampilkan. Dari pertanyaan ini kita bisa mengelompokkan lagi berdasarkan variabel waktu. Contoh dari toko sepatu wanita, hanya menampilkan produk keluaran terbaru dengan batas waktu 4 bulan. Atau bisa juga produk akan selalu ditampilkan sepanjang tahun dan setiap tahun ada.
4. Who Will Access Our Products?
"Siapa" adalah salah satu elemen penting dari sebuah interaksi. Tanpa konsumen, produksi kita akan terhenti. Semakin banyak konsumen yang tertarik dan membutuhkan produk kita, maka produksi kita akan terus berjalan bahkan mungkin meningkat. Segmentasi pasar menjadi hal yang perlu dipertimbangkan. Dengan mengetahui siapa mayoritas konsumen kita, maka kita bisa menentukan hal apa saja yang mereka butuhkan.
5. How We Will Display The Product?
Jika kita ke sebuah restoran semisal kita memesan satu menu maka yang kita lihat ketika makanan itu disajikan adalah tampilannya yang menarik (meskipun rasanya belum tentu). Tapi mata kita dimanjakan oleh tampilan terlebih dahulu sehingga pandangan pertama selalu berkesan. :)
Jadi dengan merencanakan segala hal berarti kita telah berpikir secara teratur dan prosedural. Jika kita gagal dalam merencanakan berarti kita juga telah merencanakan kegagalan.
Comments
Post a Comment