Entah apakah dawet ireng atau dawet berwarna hitam ini ada juga didaerah lain atau hanya ada di Purworejo. Yang pasti saya mencicipi si hitam manis ini di Purworejo dan setelah saya browsing-browsing, kebanyakan orang mengatakan bahwa dawet ireng atau dawet hitam merupakan kuliner khas Purworejo.
|
Lapak Sederhana Dawet Hitam |
Yang dimaksud dawet disini sama halnya dengan cendol. Hanya saja bukan terbuat dari tepung beras seperti cendol pada umumnya. Akan tetapi, dawet hitam purworejo ini dibuat dari bahan sagu. Sedangkan warna hitamnya berasal dari pewarna alami, yakni dari daun padi kering yang dibakar menjadi abu atau lebih sering disebut merang kemudian dicampur air sehingga didapatlah warna hitam legam.
Bahan lain yang dijadikan sebagai bahan komposisi saat penyajian dawet hitam ini (selain dawetnya tentu) antara lain tape ketan, es batu, santan dan gula aren.
|
Menyendok si Dawet Hitam |
Dawet hitam yang saya nikmati ini bisa dijumpai di jalan raya Yogya setelah KM. 10 desa Kerontakan. Kalau dari arah Jakarta menuju Yogya, letaknya berada sebelum jembatan Bogowonto dekat jalan masuk ke masjid al Ikhlas. Warungnya berupa gubug sederhana dipinggir jalan. Sambil menikmati dawet hitam, Anda bisa merasakan semilir angin.
|
Tambahkan Gula Merah Cair |
Maka bila Anda berkesempatan melewati daerah Purworejo, jangan melewatkan untuk mencoba kesegaran dawet hitam. Apalagi dinikmati disiang hari ketika panas sedang terik-teriknya. Wuiiih! Mak nyuuusss..
Tetap asik jalan-jalan bersama Mas Feb Jalan-Jalan.
Blusukan: 29 Juni 2013
Dituliskan: Juli 2013
ini namanya dawet Jembut mas(dawet jembatan butuh) karena pertama kali konon yang jualan di deket jembatan butuh
ReplyDeleteMosok mas? Saya baru tahu soal itu lho. :>)
Delete