Mampir Sejenak ke Benteng Van Imhoff di Malam Hari

Blusukan kali ini sebenarnya merupakan rangkaian dari blusukan sebelumnya. Setelah singgah di warung tendanya pak Jenggot, kami berjalan kaki menyusuri jalan Pemuda dari Alun-alun Ungaran untuk menuju jalan raya Ungaran. Tujuan utamanya sih untuk pulang ke rumah, lha tapi karena malam itu adalah malam takbiran maka sekitar pukul setengah delapan malam sudah tidak ada angkutan umum lokal yang beredar.

Bagian Depan Benteng Willem II
Patung Relief William Baron van Imhoff
Karena kami pikir sia-sia jika kami hanya berdiri untuk menunggu angkutan umum, maka kami pun memutuskan untuk berjalan kaki dan berusaha untuk menikmati suasana malam itu. Hingga kami tiba di depan sebuah bangunan bersejarah yang hingga kini masih digunakan, yaitu benteng Willem II.

Sering disebut sebagai benteng Ungaran, bangunan bersejarah ini dibangun oleh Belanda pada tahun 1786. Menurut keterangan dari Wikipedia, bangunan ini didirikan untuk memperingati pertemuan bersejarah antara Pakubuwono II dengan gubernur jenderal William Baron van Imhoff.

Ketika penguasa Kraton Mataram Paku Buwono II dipindahkan dari Kartosuro ke Solo dan kraton baru dibangun, Benteng "The Generosity " didirikan di depannya. Pada 11 Mei 1746 Gubernur Jenderal Baron van Imhoff Gustavus tiba di Ungaran untuk melakukan pertemuan dengan Pakubuwono II. Untuk memperingati peristiwa dibangun benteng di Ungaran bernama "Fort Outmoeting" ("yang berarti Rapat"). Jalan antara Semarang dan Keraton Surakarta ketika itu sangat penting sehingga dilindungi dengan benteng verschillende. Benteng memiliki kaki dibangun kembali pada tahun 1786.

Prasasti Polri
Lorong Benteng Sebelah Kanan
Pintu Utama Tingginya Sekitar 3,5-4 meter
Keadaan bangunan bersejarah yang pernah digunakan untuk memenjarakan Pangeran Diponegoro ini terlihat terawat dan kokoh. Ketika kami baru masuk dan melihat-lihat bagian depan benteng, seorang bapak keluar dari pos jaganya. Bapak polisi ini ternyata sedang dinas, dan tugas malam itu adalah menjaga posko mudik lebaran haji. Benteng ini adalah salah satu posko mudiknya. Ya, benteng ini hingga sekarang digunakan oleh polisi sebagai posko karena letaknya yang memang di pinggir jalan raya Ungaran (Semarang-Solo) sehingga dirasa tepat digunakan oleh polisi untuk posko jaga.

Karena malam sudah makin larut, maka kami pun pamit kepada pak polisi yang jaga disana setelah ngobrol panjang-lebar tentang lingkungan masyarakat di Ungaran. Sayangnya kami tidak sempat melihat lebih dalam ke bagian-bagian benteng ini. Mungkin lain kali, bila ada kesempatan :D. Untung saja ketika kami keluar dari benteng, tak lama kemudian ada angkutan antar kota Semarang-Solo sehingga kami bisa pulang tanpa harus jalan kaki. Tetap semangat jalan-jalan bersama Mas Feb Jalan-Jalan.

Comments

...