Soto Padang Luar VS Soto Padang Dalam Halaman Masjid Sunda Kelapa

Soto Padang, karena ada yang belum tahu bedanya soto padang dengan soto daerah lainnya makanya saya buat tulisan ini. Dan kebetulan beberapa hari yang lalu saya membelikan soto padang untuk istri saya. Sebenarnya sebelum kejadian hujan-hujanan perjuangan untuk membeli soto padang ini, saya juga tidak tahu apa yang istimewa dari soto padang, hingga akhirnya saya beli soto padang di kawasan Masjid Sunda Kelapa.


Sampai di TKP ternyata ada dua pedagang soto padang, satu didalam halaman masjid dan satu lagi berjualan soto padang di luar halaman masjid. Karena saya tidak tahu yang mana yang enak, maka saya pun mencoba untuk membeli keduanya.
Pertama saya pesan ke pedagang soto padang yang berjualan didalam halaman masjid. Meski warungnya lumayan sepi, tapi saya tetap membeli. Katanya sih indikator dagangan makanannya enak adalah ramainya pengunjung warung. Tapi cuek saja karena belum ada penelitiannya kok. Akhirnya beli dan membayarnya seharga Rp. 13.ooo. Isinya sekilas saya lihat ada daging kering, bihun, sepotong potongan jeruk nipis dan kuahnya.

Kemudian saya pesan ke pedagang soto padang yang berjualan diluar halaman masjid. Pedagangnya masih umur belasan tahun mungkin sekitar 18-19 tahun. Mungkin namanya Buyung, seperti yang tertera distiker yang menempel digerobaknya. Ramah memang dan mungkin inilah yang menyebabkan soto padang jualannya banyak dikunjungi pembeli. Tak berapa lama, soto padang saya pun sudah siap dibawa pulang dan saya membayar Rp. 12.ooo untuk seporsi soto padangnya. Hmm... Lebih murah Rp.1.ooo daripada soto padang dalam halaman masjid tadi. Isinya sekilas saya lihat tadi ada daging kering, bihun, perkedel, kerupuk, bumbu merah, dan kuahnya.

Soto Padang Pedagang di Dalam Halaman Masjid
Motor kembali dihidupkan dan saya membayar parkir Rp. 2.ooo lalu meluncur pulang sementara cuaca sudah tak hujan lagi. Jalanan ketika itu lumayan lengang. Mungkin karena mendekati hari libur sehingga banyak pekerja kantor yang mengambil cuti dan anak sekolah sudah liburan.

Soto Padang Pedagang di Luar Halaman Masjid
Sesampai dirumah, dibukalah kedua soto yang sekilas saja sudah berbeda rupa. Soto padang yang dibeli dari pedagang didalam halaman masjid berwarna agak kuning dan sekilas mirip dengan Soto Lamongan. Demikian pun rasanya setelah dicicipi. Persis dengan rasa Soto Lamongan! Yang membedakannya cuma satu: potongan daging kering kotak-kotak yang memang menjadi ciri khas sajian soto padang. Yang bikin kecewa adalah mie bihunnya yang masih mentah dan kaku seperti kakunya ijuk pada sapu.

Bumbu Merah Khas Soto Padang
Lalu tiba giliran mencicipi soto padang yang dibeli dari pedagang di luar halaman masjid. Soto ini lengkap kalau boleh saya bilang. Ada kerupuknya, perkedel, ada bumbu merah khas soto padang, dan potongan daging keringnya besar-besar. Tidak seperti soto padang yang pertama. Bihunnya juga cukup matang dan tidak kaku. Dari segi rasanya, menurut istri saya ya seperti ini rasa soto padang, sedikit pedas. Berbeda dengan soto-soto lainnya. Bumbu merahnya lah yang membuatnya istimewa.

Jadi saran bagi Anda yang mau membeli soto padang di Masjid Sunda Kelapa, belilah yang layak untuk dimakan. Kalau bagi saya, soto padang yang layak dimakan ya soto padang yang dijual diluar halaman masjidnya. Selain lebih murah, juga dapat kerupuk, perkedel dan bumbu merah yang memang khas soto padang. Tetap semangat jalan-jalan bersama Mas Feb Jalan-Jalan.


Comments

Post a Comment

...