Nasi Jinggo, Sepupu Nasi Kucing dan Nasi Uduk yang Ngetop di Bali

Bertualang di Nusa Dua Bali, saya berkesempatan mencicipi nasi Jinggo. Setelah seharian berada di gedung Convention Center Nusa Dua, akhirnya saya keluar dari gedung ini karena "panggilan alam". Siang itu, saya berjalan kaki dari Kawasan Nusa Dua untuk mencari makan siang hingga tiba di jalan Gopala.

Nasi Jinggo Warung Hendrayani
List Makanan yang Dijual di Warung Hendrayani
Pemandangan dari Tempat Saya Duduk di Warung Hendrayani
Walaupun panas, hayuk aja deh. Panasnya sih bisa dihalau, tapi rasa laparnya nggak nahaaan. Dan ikutlah saya kemana kaki melangkah dan mulailah kaki ini memasuki sebuah warung di jalan Gopala nomor 4, Benoa, Kuta Selatan. Warung sederhana ini menyajikan masakan-masakan khas Bali. Salah satunya adalah nasi Jinggo (baca: jenggo).

Entah dari mana asal-usul nama nasi Jinggo. Saya sudah browsing-browsing dan banyak ragam cerita asal-usul nama nasi Jinggo. Yang pasti kalau menurut saya, nasi Jinggo ini mirip dengan nasi kucing yang berasal dari Jawa dan dipopulerkan di Jogja. Hanya saja, pada nasi Jinggo porsi nasinya lebih banyak. Untuk temannya si nasi alias lauk pauknya ada telur dadar, orek tempe & kacang, potongan daging ayam, mie goreng, serundeng, dan sambal. Boleh dikata, sekilas mirip nasi uduk.

Jualan di Warung Hendrayani
Ibu Hendrayani sedang Memasak Nasi Jinggo Pesanan Saya
Nasi Jinggo yang saya cicip di warung Hendrayani ini wanginya khas banget. Saya beruntung bisa mampir di warung ini karena ibu Hendrayani sendiri yang membuat nasi Jinggo fresh from the oven. Setelah saya pesan, nasi Jinggo kemudian dimasak oleh Ibu Hendrayani. Saya sempat memperhatikan bagaimana ibu Hendrayani menyiapkan nasi Jinggo pesanan saya dengan lincahnya. Padahal kaki beliau sedang sakit lho. Tapi beliau tetap ramah melayani dan menjawab pertanyaan-pertanyaan saya.

Jalan Gopala Nomor 4
Untuk seporsi (sebungkus) nasi Jinggo di warung Hendrayani ini dihargai sebesar Rp. 6.ooo. Lumayan murah lah bagi backpacker yang mau makan ngirit di Nusa Dua Bali. Panas dan gerah yang dirasa tadi terbayar juga setelah mencicipi rasa nasi Jinggo yang istimewa ini.
Bentuk Bungkus Nasi Jinggo
Lha Ini nih Nasi Jinggonya
Sebungkus nasi Jinggo ternyata belum cukup untuk mengisi perut saya. Meskipun porsinya terbilang lebih besar daripada nasi kucing dan nasinya bukan nasi gurih seperti nasi uduk, tapi rasa pelengkap nasi Jinggo lah yang membuat saya ingin makan lagi. Terutama rasa sambalnya yang betul-betul khas. Memang benar bila ada yang berpendapat bahwa sepupu dari nasi Kucing dan nasi Uduk adalah nasi Jinggo, serupa tapi tidak sama. Tetap semangat jalan-jalan bersama Mas Feb Jalan-Jalan.

Comments

...