Cukup ramai ketika saya menyambangi museum (Agustus 2014) yang mengabadikan peristiwa tsunami 2004 ini. Memiliki arsitektur unik, gedung museum ini berlokasi di jalan Sultan Iskandar Muda, tidak jauh dari Masjid Raya Baiturrahman. Kalau tidak salah, desain arsitektur museum ini dirancang oleh pak Ridwan Kamil yang sekarang menjabat sebagai walikota Bandung.
|
Pintu Masuk Museum |
|
Bangkai Helikopter |
Pertama kali kita akan memasuki museum, kita akan disambut oleh sebuah bangkai helikopter yang bentuknya sudah amburadul. Hal ini mengingatkan pengunjung betapa dahsyatnya gelombang tsunami yang terjadi. Setelah melewati pintu masuk, hal pertama yang akan kita rasakan adalah: NGERI! Melewati lorong gelap sementara dari atas menetes air yang seolah-olah kita sedang berjalan dibawah air. Dilorong ini juga diperdengarkan lantunan ayat-ayat suci Al Quran yang mengingatkan bahwa setiap kehidupan yang ada didunia akan kembali kepada Allah.
|
Ruang Cerobong (Light of God) |
|
Bukti Nyata Waktu Terjadinya Tsunami |
Disetiap ruangan di Museum Tsunami ini sarat makna. Saya paling tergetar dengan ruangan yang berbentuk cerobong dimana disekeliling dindingnya terdapat nama-nama korban tsunami Aceh tahun 2004. Diruangan ini ketika kita mendongakkan kepala, maka yang terlihat adalah lafaz Allah diujung paling atas. Suasananya yang temaram membuat trenyuh, ditambah didalam ruangan ini pun ikut pula diperdengarkan lantunan ayat-ayat suci Al Quran.
Beranjak ke ruangan-ruangan selanjutnya (dilantai dua) terdapat diorama yang menggambarkan kejadian landaan tsunami, lukisan-lukisan ketika kejadian (yang menurut saya cukup mengerikan karena dilukisan-lukisan ada orang tua, anak-anak, ibu yang menangisi bayinya dsb), dan artefak-artefak yang dahulu menjadi saksi terjadinya tsunami.
|
Jam Operasional Museum |
|
Bendera Negara-Negara yang Ikut Membantu Aceh |
Mungkin saya tidak bisa bercerita secara detil mengenai museum ini karena sudah begitu banyak yang menceritakan Museum Tsunami di internet. Tapi yang bisa saya sampaikan adalah kita bisa mengambil banyak pelajaran berharga dari peristiwa yang lalu, salah satunya adalah: kembali kepada Allah. Jangan lupakan Allah yang merancang segala peristiwa. Sayangi orangtua, saudara, dan orang-orang yang kita kasihi sebelum Allah memanggil secara tiba-tiba.... T_T
Comments
Post a Comment