Saya sudah sering dengar sih mengenai nama kuliner khas Betawi yang satu ini, tapi baru 16 Agustus 2014 kemarin berjumpa dengan wujud aslinya. Menurut cerita teman saya yang asli Betawi, minuman ini jaman dulunya bukan cuma sebagai pelepas dahaga. Melainkan juga sebagai pengobat rasa lapar karena bahannya dibuat dari tepung beras. Minuman ini terdiri dari bagian cair dan bagian padat. Untuk yang bagian cair merupakan campuran sirup dan santan. Untuk yang padatnya bentuknya seperti potongan-potongan agar-agar (atau seperti kue lapis tapi teksturnya lebih lembut). "Ambil garpu, buat buka kerang. Lain dulu, lain sekarang". Kalau selendang mayang yang ada sekarang dibuat dari tepung hungkue untuk bagian padatnya. Alasannya sih katanya biar lebih praktis.
|
Minuman Khas Betawi |
Untuk latar belakang kenapa minuman ini disebutnya sebagai selendang mayang masih belum jelas. Tapi kalau menilik dari tampilannya, mungkin karena warnanya yang mirip warna-warna selendang (kerudung) yang sering dipakai emak-emak jaman dulu sehingga disebut selendang mayang. Entahlah.
|
Si Abang Penjual Sedang Mempersiapkan Es Selendang Mayang |
Karena sudah kepanasan setelah berkeliling museum Fatahillah, sehingga saya dan Habib memesan dua es selendang mayang dan harus ditebus seharga Rp. 5.ooo per gelasnya. Lumayan antri untuk menikmati minuman ini karena yang menjualnya hanya ada di museum ini dan satu-satunya. Sambil menunggu, saya memperhatikan bagaimana si abang penjual mempersiapkan sajian digelas plastik. Pertama-tama bagian padat dipotong dari satu loyang besar. Uniknya alat yang digunakan untuk memotongnya adalah bilah potongan bambu sebesar gagang es goyang. Kemudian potongan-potongan tersebut ditaruh ke gelas. Langkah kedua, potongan es batunya yang ditaruh ke dalam gelas. Terakhir siram dengan sirup dan santan.
|
Si Abang Penjual |
|
Es Selendang Mayang Siap Saji |
Beberapa menit kemudian es selendang mayang sudah berada ditangan. Srupuuuuttt.. Karena belum dicampur ya rasanya seperti santan. Tapi bila sudah dicampur dengan sirup yang berada dibawah, rasanya manis-manis segar. Untuk bagian padat yang terbuat dari hungkue-nya rasanya juga gak kalah seru. Mirip-mirip cendol, tapi ini potongan yang besar-besar gitu. Tepat bila dikatakan minuman ini sebagai penunda lapar. Hehehe..
Ngomong-ngomong sudah ada yang pernah mencicipi es selendang mayang? :D
Saya jadi tertarik buat ngicipin! :)
ReplyDeleteberarti musti datang ke kota tua mas. Itu pun kalau beruntung karena minuman selendang mayang ini cepat habis terjual.
Delete