Setelah berkunjung ke komplek candi Plaosan (14/12/2015), kemudian kami (saya, istri saya dan Zidni) melanjutkan penjelajahan menuju komplek Taman Wisata Prambanan. Cukup 10 menit saja dari komplek candi Plaosan dengan berkendara sepeda motor tiba dihalaman parkir komplek candi Prambanan. Sebenarnya hanya butuh sekitar 5 menit saja kesini. Akan tetapi karena kami mengambil jalan melewati hamparan sawah dan jalannya pelan-pelan sambil menikmati pemandangan, jadi perjalanannya membutuhkan waktu kurang lebih 10 menit.
|
Pasar Oleh-Oleh |
Tiba di Pasar Oleh-Oleh
Karena ini kali pertama setelah bertahun-tahun saya kembali ke Prambanan, banyak yang berubah dari yang sebelumnya. Terakhir kali saya ke candi Prambanan adalah tahun 1997. Dahulu tidak setertib sekarang. Hal ini terlihat dari waktu saya memarkir kendaraan. Ternyata alur masuk ke halaman Taman Wisata Prambanan kini diatur sedemikian rupa sehingga ketika kita tiba, kita tidak akan menjumpai pedagang berkeliling di halaman Taman Wisata Prambanan. Pedagang kini dikumpulkan menjadi disatu tempat, yakni di Pasar Oleh-Oleh yang letaknya bersebelahan dengan tempat parkir kendaraan. Mungkin ini juga menjadi strategi marketing dari pihak pengelola sehingga saat tiba dan pulang, pengunjung bisa dengan leluasa melihat-lihat cinderamata apa yang bisa dibeli dan dibawa pulang untuk dijadikan buah tangan.
Bawa Logistik yang Cukup
Penjelajahan siang itu adalah penjelajahan paling seru (menurut saya) karena sebelumnya tidak terbayang bila ternyata Taman Wisata Prambanan itu meliputi beberapa candi sekaligus. Candi-candi yang dimaksud yaitu:
- Komplek Candi Prambanan
- Candi Lumbung
- Candi Bubrah
- Komplek Candi Sewu
|
Beli Kacang Dulu.. |
|
Terdapat Petunjuk Jalan Yang Mengarahkan Bagi Pembeli yang Berminat Membeli Cobek |
|
Si Mbah Masih Tetap Berjuang |
|
Para Pedagang Snack |
|
Sejarah Restorasi Candi Prambanan Pasca Gempa Jogja |
|
Lanjuuut Jalan-Jalan |
Dengan melihat rangkaian candi tersebut otomatis terbayang seberapa jauh jalanan yang akan kami "ukur". Dari hal itu juga berarti terbayang stamina yang harus dipersiapkan. Sayangnya kami lupa untuk membawa logistik sehingga setelah kami membayar tiket seharga Rp.30.ooo per orang dan masuk ke dalam halaman komplek candi, kami pun mampir ke penjual makanan & minuman. Kami membeli beberapa botol air mineral dan minuman ringan serta kacang rebus sebagai bekal penjelajahan Taman Wisata Prambanan. Saya lupa menghabiskan berapa rupiah untuk membeli makanan & minuman disana. Tapi seingat saya satu botol air mineral dihargai sekitar Rp.7.ooo. Saya maklum, mungkin karena ini adalah tempat wisata jadi harganya "istimewa" lebih dari biasanya.
Yang membuat salut dan trenyuh adalah si mbah yang menjual rempeyek di dekat gerbang masuk. Jadi inget simbook.. Meski usia sudah lanjut mereka tetap terus berjuang...
Sejak kebakaran kios2 di tahun 2009 silam saya blum pernah ke Pasar Prambanan lagi... :(
ReplyDeleteSejak kebakaran kios2 di tahun 2009 silam saya blum pernah ke Pasar Prambanan lagi... :(
ReplyDeletepernah kebakaran thoo pasarnya?
Deleteatur uninga
ReplyDelete4 April 2015
Ki Sarjono (adik ki Bagong Hadi Widodo - Purworejo), gagrak Yogya di radio P2SC Jl Dakota 5 Kemayoran Jakarta Pusat.
(sumber sms Pak Budi Susilo dr dhalangnya langsung)
Wah! Mantap informasinya mas! (h) Siap2 tanggal 4 April mantengi radio kie.. Suwun informasine mas.
Delete