(14/12/2014) - Ada sekitar satu jam lebih kami berada di komplek candi Sewu setelah kemudian kami menyusuri jalan kembali ke arah komplek candi Prambanan. Kami mengambil jalan yang berbeda untuk kembali ke komplek candi Prambanan. Untuk kembali, kami menggunakan jalan utamanya. Setelah tiba di taman bermain dan karena ketika itu sudah masuk waktu Dzuhur, maka kami pun mencari musholla. Saya senang karena disini untuk mencari musholla tidaklah sulit. Lagi pula musholla yang ada termasuk nyaman menurut saya. Meskipun sebelum sholat kita harus menyapu terlebih dahulu karena angin begitu kencangnya sehingga mudah sekali debu mampir dilantai musholla.
|
Memberi Makan Kijang Bersama Om dan Eyang |
Setelah selesai menunaikan sholat, kami kembali melanjutkan penjelajahan. Kali ini menuju spot terakhir penjelajahan candi, yaitu komplek candi Prambanan. Tapi sebelum menuju ke halaman utama candi, istri saya sudah janjian dengan eyang dan om-nya Zidni yang katanya akan datang ke Prambanan. Sehingga kami pun menunggu kedatangan mereka. Tak lama kemudian, mereka datang dan "isi bensin" alias makan siang dulu supaya kuat nanti pas naik-naik tangga candi Prambanannya setelah sebelumnya memberi makan kijang-kijang yang ada disana.
|
Setelah Makan Siang Turun Hujan |
Saya lupa dengan nama restoran tempat kami makan siang. Direstoran ini suasananya benar-benar campuran jawa hindia belanda. Turis manca pun betah berlama-lama direstoran ini dan untungnya ketika kami selesai makan, langit berubah menjadi gelap dan tak lama kemudian turun hujan. Dampaknya, kami pun mesti berlama-lama direstoran menunggu hujan reda. Sementara istri saya memesan satu porsi lagi soto ayam yang katanya lumayan enak. Untuk soal harga, bisa ditebaklah pastinya harga makanan ditempat wisata.
|
Foto Dulu Sebelum Pulang |
Cukup lama kami menunggu hujan reda disana. Setelah hujan agak reda ternyata eyang kakungnya Zidni dan om-nya tidak jadi ikut ke halaman utama candi Prambanan karena takut kesorean, sehingga kami pun berpisah disini dan kembali kami hanya bertiga menjelajahi setiap sisi komplek candi Prambanan. Pengunjung ketika itu cukup ramai meskipun masih hujan rintik-rintik. Kami juga sesekali harus bergantian naik-turun tangga candi dengan pengunjung lainnya.
|
Arca Durga yang Juga Disebut Arca Roro Jonggrang Oleh Masyarakat Sekitar |
Waktunya Pulang...
Jam ditangan sudah menunjukkan pukul 15.00 wib, itu tandanya kami harus kembali ke penginapan karena Zidni pun kelihatan sudah lelah (meskipun pada awal kedatangan di Taman Wisata Prambanan tertidur). Karena jalan untuk menuju ke area parkir melewati pasar oleh-oleh, kami pun sekalian saja melihat-lihat cinderamata yang mungkin menarik untuk dibeli dan dibawa pulang. Istri saya yang akhirnya tertarik untuk membeli dua buah tas jinjing yang rencananya diperuntukkan bagi keponakan di Jakarta. Harga untuk kedua tas tersebut setelah proses tawar-menawar menjadi Rp. 70.ooo dan kami kembali ke penginapan untuk beristirahat dan bersiap melakukan penjelajahan esok hari karena kami masih 2 hari di Jogja..
|
Mari Pulaaang.. |
wah itu restorannya bikin saya nggak berani masuk (intip dompet)
ReplyDeleteWaktu mau masuk ke restoran itu juga saya cek kantong & dompet dulu mas. Hehehe... =))
Delete