Satu hal yang menjadi favorit saya kalau jalan-jalan adalah mengunjungi pasar tradisional. Ketika mendapatkan tugas ke Magelang (19-21 Jumadil Awal / 10-11 Maret 2015), saya juga menyempatkan diri untuk mengunjungi sebuah pasar tradisional di daerah Borobudur.
Jika melihat sejarah dari pasar ini, pada mulanya pasar Borobudur terletak di dusun Ngaran I. Karena terkena penggusuran untuk proyek taman wisata candi Borobudur, kemudian pada tahun 1982 pasar Borobudur dipindahkan ke dusun Kapling Janan. Kok tau mas? Iya lah. Kan saya baca dari wikipedia. Hehehe.
Biasanya yang menjadi pertanyaan teman-teman saya jika saya jalan-jalan dan mengunjungi pasar tradisional adalah: "Apa yang menarik dari mengunjungi pasar tradisional?".
Berikut beberapa alasan yang bisa saya tuliskan:
Jangan lupa juga, terkadang di pasar tradisional kita bisa melihat hiburan yang juga antik semisal tandhak kethek alias topeng monyet maupun hiburan tradisional daerah setempat.
Sebenarnya masih ada banyak alasan lainnya yang membuat sebuah pasar tradisional menjadi menarik untuk dikunjungi. Jadi, jangan sungkan bila mengunjungi suatu daerah datangi juga pasar tradisionalnya ya. Pasti ada hal yang menarik disana yang bisa menjadi cerita dan pengalaman kita.
Seperti halnya di pasar tradisional Borobudur ini. Lokasinya yang tidak jauh dari terminal, membuatnya mudah untuk diakses. Tapi karena pengunjung pasar kebanyakan adalah penduduk setempat, jadi yang banyak terlihat di pasar ini adalah sepeda motornya. Selain komoditas lokal, seperti buah-buahan, dipasar ini juga ada lho yang menawarkan jasa. Seperti jasa ngasah golok (gorok). Ada juga yang menjual aksesoris alat-alat pertanian. Makanya gak heran jika dipasar ini yang terlihat selain ibu-ibu juga banyak bapak-bapak yang berbelanja.
Jika melihat sejarah dari pasar ini, pada mulanya pasar Borobudur terletak di dusun Ngaran I. Karena terkena penggusuran untuk proyek taman wisata candi Borobudur, kemudian pada tahun 1982 pasar Borobudur dipindahkan ke dusun Kapling Janan. Kok tau mas? Iya lah. Kan saya baca dari wikipedia. Hehehe.
Biasanya yang menjadi pertanyaan teman-teman saya jika saya jalan-jalan dan mengunjungi pasar tradisional adalah: "Apa yang menarik dari mengunjungi pasar tradisional?".
Berikut beberapa alasan yang bisa saya tuliskan:
- Pasar tradisional itu antik
- Lokasi pasar tradisional mesti berada di lokasi yang strategis. Masih menurut bukunya ibu Titi Surti Nastiti, lokasi pasar sejak jaman Jawa kuna selalu berada di posisi strategis.
- Dipasar tradisional kita akan menjumpai berbagai macam komoditi, kalangan dan transportasi.
- Dipasar tradisional pula kita bisa melihat interaksi antar manusia (penjual-pembeli).
Jangan lupa juga, terkadang di pasar tradisional kita bisa melihat hiburan yang juga antik semisal tandhak kethek alias topeng monyet maupun hiburan tradisional daerah setempat.
Sebenarnya masih ada banyak alasan lainnya yang membuat sebuah pasar tradisional menjadi menarik untuk dikunjungi. Jadi, jangan sungkan bila mengunjungi suatu daerah datangi juga pasar tradisionalnya ya. Pasti ada hal yang menarik disana yang bisa menjadi cerita dan pengalaman kita.
Seperti halnya di pasar tradisional Borobudur ini. Lokasinya yang tidak jauh dari terminal, membuatnya mudah untuk diakses. Tapi karena pengunjung pasar kebanyakan adalah penduduk setempat, jadi yang banyak terlihat di pasar ini adalah sepeda motornya. Selain komoditas lokal, seperti buah-buahan, dipasar ini juga ada lho yang menawarkan jasa. Seperti jasa ngasah golok (gorok). Ada juga yang menjual aksesoris alat-alat pertanian. Makanya gak heran jika dipasar ini yang terlihat selain ibu-ibu juga banyak bapak-bapak yang berbelanja.
Biasanya di tiap2 pasar daerah itu ada yg jual jajanan yg khas dari daerah tersebut.
ReplyDeleteBiasanya tempat yang njual jajanan khas daerah nyempil mas. :d
Delete