Mencicipi Papeda nan Kenyal Menggoda

Bubur tepung sagu yang tampilannya kental dan kenyal itu biasanya orang disini menyebutnya dengan sebutan "Papeda". Setahu saya sih, makanan ini merupakan khas makanan Indonesia bagian timur seperti daerah Maluku, Halmahera, dan salah satunya ya Papua ini.

Karena promosi yang berkali-kali dari om Jan, kami pun diajaknya mendatangi salah satu rumah makan pinggir laut di teluk Humboldt pada 31 Juli 2013. Rumah makan yang lebih tepat bila dibilang resto ini merupakan salah satu yang terkenal (menurut om Jan) di wilayah Pujasera sini.
Teluk Humboldt, Jayapura
Letaknya yang menghabiskan sekitar setengah jam perjalanan dengan berkendara roda empat dari hotel Matoa membuat kami tak perlu waktu lama untuk tiba di Cirita Cafe. Memang sih ketika sudah tiba di resto yang dimaksud, kami butuh waktu tunggu sekitar satu jam untuk bisa melihat seperti apa "tampang" si Papeda ini hingga makanan yang dipesan tersaji di meja. Sementara menunggu pesanannya datang, kami pun menyibukkan diri dengan memandangi pelabuhan Dok II yang bisa terlihat dari resto ini. Kebetulan ketika itu adalah saat sore menjelang malam. Jadilah suasananya agak temaram karena matahari pun sudah tak terlihat sementara lampu-lampu di pelabuhan sana sudah menyala dan dari puncak bukit Jayapura City nampak tulisannya berpendar.
Huruf Y-nya Tidak Menyala

Restonya Lagi Sepi

Hotel Matoa Terlihat di Seberang Sana

Suasana Pelabuhan Dok II
Di jam segitu, suasana lalu lintas kapal-kapal tongkang dan pengangkut barang masih sibuk hilir mudik keluar masuk dok II. Mungkin memang setiap harinya suasana kesibukan di pelabuhan seperti demikian.

Seperti resto kebanyakan, hidangan pertama yang muncul adalah minuman. Disini  pun demikian adanya. Alhamdulillah sayup-sayup terdengar suara adzan maghrib. Pas tepat waktunya untuk berbuka puasa. Meskipun makanannya belum datang, tapi kami bisa membatalkan puasa dengan minuman yang telah tersedia dimeja.

Macam-Macam Sambal Pelengkap

Papeda dengan Bumbu Kuning dan Daging Ikan

Akhirnya makanan utama pun datang. Si Papeda yang kenyal nan menggoda tersaji di meja. Pelengkapnya ada daging ikan kuah kuning dan bermacam ragam sambal. Sambal yang ada disini bukanlah sambal yang diuleg, tapi sambalnya masih berbentuk potongan-potongan cabai dan tomat. Ada juga yang bercampur dengan potongan bawang merah. Meskipun demikian, sambal-sambal yang ada terasa segar dilidah. Kalau menurut saya sambal-sambal tersebut lebih terasa seperti acar. Selain Papeda, kami juga memesan tahu goreng, ikan goreng dan cah kangkung.

Untuk mengambil Papeda dari mangkuknya ada cara tersendiri. Pertama-tama, kita ambil dulu daging ikan dan kuah kuningnya sehingga bila nanti Papedanya sudah berpindah ke piring saji tidak melekat dipiring. Lalu dengan menggunakan dua buah garpu, kita gulung bubur sagu tersebut dari mangkuknya. Setelah dirasa cukup tergulung di kedua garpu yang kita pegang, kemudian pindahkan ke piring saji.

Berfoto diDepan Resto
Gulung-Gulung Lalu Pindahkan ke Piring Saji
Soal harga ya sama-sama tahu lah harga makanan di Papua seperti apa. Hehehe. Untuk soal rasa, menurut saya biasa saja. Tapi yang berkesan adalah rasa Papeda yang bercampur kuah kuning dan sambalnya. Mungkin karena baru pertama kali merasakan makan bubur sagu, jadi membuat saya selalu teringat rasanya. Jadi, bila berkesempatan ke Papua jangan lupa untuk mencicipi Papeda ya.

Comments

  1. makan papeda pake sendok atau garpu mas? kok pake di gulung2 gitu?

    http://tokoalatrumah.blogspot.co.id/
    http://gardateritorium.blogspot.co.id/

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pake garpu mas. Nyeruput kuahnya pake sendok.
      Karena kalo gak digulung-gulung, dapetnya cuma dikit.

      Delete
  2. papeda enak.

    Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    ReplyDelete

Post a Comment

...