Buka puasa di Papua? Mencari makanan dimana yang dekat dengan hotel Matoa? Ya paling dekat ke pusat perbelanjaan Ampera. Cukup berjalan kaki 100 meter saja dari hotel, kita sudah bisa melihat pilihan makanan yang tersedia di pasar ini. Meskipun ini Papua, tapi makanan-makanan yang ada merupakan makanan yang sering kita jumpai di pulau Jawa. Contoh: bubur kacang ijo, bubur ayam, bakso, mie ayam, dan sodara-sodaranya.
|
Penjual Kinang di Bilangan Ampera |
Makanan yang khas Papua gak ada mas? Ada. Tapi restoran yang menyediakan lumayan agak jauh kalau dari hotel Matoa. Kira-kira setengah jam perjalanan dari hotel bila menggunakan mobil. Nanti saya ceritakan di postingan selanjutnya. Hehehe..
|
Warung Madura yang Letaknya Persis di Belakang Hotel Matoa |
Oleh karena waktu berbuka puasa tinggal hitungan menit, kami semua membeli makanan sekedarnya saja dan pilihan jatuh kepada jajan pasar. Jajan pasar? Iya. Meskipun di Papua, yang berjualan makanan adalah orang-orang dari pulau Jawa. Si ibu penjual jajan pasar yang kami beli juga ternyata orang Jawa, Blitar tepatnya. Lima porsi kelepon, sepuluh gorengan (bakwan, tahu, tempe), dan lima gelas teh manis hangat ditebus dengan harga Rp. 55.ooo. Itu harga di tahun 2013 (29 Juli). Mungkin sekarang harganya sudah naik.
|
Berbuka Puasa Dulu |
Malam menjelang setelah buka puasa tiba saatnya sholat Maghrib. Masjid terdekat di jalan Ahmad Yani adalah masjid Al Mukminuun yang terletak berdampingan dengan kantor PLN. Walaupun tidak terlalu besar tapi menurut saya masjid disini terhitung nyaman. Sebenarnya di jalan Ahmad Yani ada masjid Raya Baiturrahim, tapi letaknya dari pasar Ampera kira-kira 600 meter. Masjidnya pun masih dalam tahap renovasi ketika keesokan harinya kami bertandang ke sana.
|
Kantor PLN yang Berada di Seberang Jalan Paling Ujung |
|
Takjilnya |
|
Menunggu Waktu Isya |
Mumpung masih di masjid, saya dan rekan-rekan pun berpikir lebih baik menunggu saat sholat Isya dan sekalian ikut tarawih. Tak lama pun shalat Isya dimulai daaann.. ada sesuatu yang membuat saya ternganga. Muadzin disini ternyata fasih sekali dalam melafazkan ayat-ayat Quran. Dilihat dari perawakannya, mas muadzin ini kemungkinan besar adalah asli Papua. Luar biasa ya. Mereka yang asli sini ngaji-nya jago banget. Salut buat mas-nya.
Wah, jauh-jauh sampai Papua ketemunya orang Madura :D
ReplyDeleteMakanan khas dari Jawa tapi harganya Papua sekali hehehe.
Kalau di masjid Papua itu juga dikasih takjil nggak ya?
Disana takjilnya air mineral mas. Sebenarnya ada papeda.. :D
Delete