Disela-sela kesibukan bekerja dibulan April tahun 2013, saya berkesempatan mengunjungi sebuah stasiun tua yang bersejarah. Karena saya dan rombongan rekan-rekan kerja menginap di Bukit Gumati Batu Tulis Resort, memudahkan saya untuk mencapai stasiun Batu Tulis. Hanya 15 menit saja berjalan kaki dari Bukit Gumati Batu Tulis Resort mengikuti jalan menurun hingga tiba di stasiun. Bila pembaca dari stasiun Bogor, naik saja kereta jurusan Sukabumi. Atau bila naik angkot, ambil yang jurusan Sukasari. Turun di jalan Siliwangi (pertigaan arah Batu Tulis), lalu naik angkot AK01 jurusan Merdeka-Batu Tulis. Kemudian turun didepan stasiun Batu Tulis.
|
Papan Nama Stasiun Batu Tulis |
|
Papan Pernyataan dari Pusat Pelestarian Benda dan Bangunan |
|
Peron 1 Stasiun Batu Tulis dan Pintu Kereta yang Bersebelahan dan Dekat Banget dengan Bangunan Stasiun |
Sebagai informasi, stasiun Batu Tulis dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda di tahun 1920-an. Dahulu stasiun ini merupakan stasiun penghubung antara stasiun Bogor dengan stasiun Sukabumi. Stasiun ini beroperasi dari sejak dibangun hingga pernah berhenti beroperasi pada tahun 2012. Selama setahun, stasiun tua ini vakum hingga akhirnya pada bulan November tahun 2013, stasiun ini kembali dioperasikan. Stasiun Batu Tulis ini merupakan stasiun pemberhentian pertama setelah kereta berangkat dari stasiun Bogor. Tak jauh dari stasiun ini, terdapat istana Batu Tulis. Sayangnya ketika saya disana, belum berkesempatan mampir ke istana Batu Tulis.
|
Menara Horor Penginapan Bukit Gumati Batu Tulis Resort berada di Sebelah Kanan |
|
Aliran Sungai Cisadane yang Bisa Kelihatan dari Peron 1 Stasiun Batu Tulis |
Bentuk bangunannya sih katanya belum berubah sejak pertama kali dibangun sampai sekarang, masih asli!. Kalau tidak percaya, pembaca boleh datang ke stasiun ini dan silahkan tanyakan kepada kepala stasiunnya. Karena jadulnya, cerita-cerita mistis yang bikin bulu kuduk berdiri juga melekat pada stasiun tua ini. Mulai dari suara tangisan perempuan hingga suara gong yang sering terdengar dari ruangan mekanis menjadi daya tarik tersendiri buat stasiun Batu Tulis. Kapan-kapan boleh juga nih untuk lokasi uji nyali. Hehehe.
|
Foto Jaman Belanda Pemandangan Gunung Salak dan Stasiun Batu Tulis berada di Sebelah kanan. (Foto Koleksi Tropen Museum) |
|
Foto Jaman Sekarang (2013) Diambil dari Peron 1 Stasiun Batu Tulis Pukul 6 pagi |
Selain kisah mistis, stasiun Batu Tulis sebenarnya memberikan pemandangan alam yang indah lho. Makanya orang-orang belanda jaman dahulu paling suka dengan pemandangan disini untuk kemudian diabadikan dalam media foto maupun lukisan. Dari peron stasiun, kita bisa memandang hamparan gunung Salak dan aliran sungai Cisadane. Tapi sayang, sekarang sudah banyak pemukiman sehingga yang dahulu warna ijo royo-royo sudah berganti jadi warna atap rumah-rumah warga.
Bila pembaca berkesempatan menyambangi stasiun ini, jangan lupa berkenalan dengan yang empunya suara misterius. Hehehe..
Comments
Post a Comment