Merasa bingung ternyata bukanlah sesuatu yang buruk. Contohnya ketika saya tengah bingung saat makan siang ingin makan apa dan dimana. Siang hari dimana cuaca panas di tanggal 18 Februari 2016, mungkin akan membuat orang lain berpikir dua kali untuk berjalan kaki menjelajah jalanan di Percetakan Negara Jakarta.
Ini Warungnya |
Ini List Harga dan Menunya |
Saya sebenarnya kurang tahu mengenai sejarahnya kenapa warungnya demikian panjang namanya. Dan saya juga kurang tahu mengapa yang jualan malah ibu-ibu padahal jelas-jelas di nama warungnya ada nama Pak Kumis. Dan saya juga cukup penasaran seperti apa rupa dari sop betawi seperti yang dipampangkan nama menunya di spanduk depan warung ini.
Sop Daging Bening |
Ini Asinannya yang Bikin Beda |
Dengan memesan satu porsi sop betawi yang harus ditebus sebesar Rp. 25.ooo sahaja dan dengan harga segitu sudah termasuk nasi serta teh tawar hangat, saya pun akhirnya mengerti. Yang membedakan sop betawi dengan sop-sop lainnya ternyata pada sop betawi ini ada dilengkapi asinan sayur yang diletakkan dipiring terpisah ukuran kecil. Hmm. Segar memang. Tapi kalau menurut saya, asinan disini mungkin maksudnya sebagai pereda panas dari sop yang disajikan. Karena sopnya isinya daging sapi dan lebih enak disajikan saat masih mengepul uapnya. Sementara asinan yang disajikan saat saya cicipi rasanya dingin-dingin segar. Bahkan rasa pedas dilidah bisa hilang seketika setelah saya mengecap rasa asinannya. Tapi entahlah. Hanya tebak-tebakan saya saja. Yang pasti sopnya enak. Hehehe.
#Selesai ditulis di kamar 231 Hotel Swissbel Airport
Sementara diluar hujan dan baru saja reda
#Dipublikasikan hari Jumat tanggal 4 Maret 2016
Comments
Post a Comment