Olah Rasa & Olah Harga Asam-Asam Iga 'Warung Bu Broto' ala Airport Hub

Karena pertemuan kerja di awal bulan Februari 2016 bertempat di Swissbel Hotel Airport selama 3 hari, sudah mahfum bagi saya bakalan merasa bosan dengan makanan hotel. Mungkin karena sudah terbiasa dengan bertualang kuliner sehingga seringkali merasa bosan dengan makanan yang sudah terjadwal dan bisa ditebak menu makanannya. Oleh karenanya dihari ke-3 ketika pertemuan sedang rehat, sementara para peserta lainnya makan siang di restoran hotel, saya memutuskan untuk melihat-lihat "dunia luar" sekitaran Airport Hub. Ndilalahnya saya menemukan sebuah pusat kuliner yang isinya berbagai macam stand makanan dan minuman yang menjual kuliner khas Indonesia. Eat Station nama food courtnya. Disini ada stand dawet, masakan Surabaya, bakmi, dan lain sebagainya. 
Penampakan Awal Asam-Asam Iga
Dari beberapa stand yang ada, akhirnya saya tergoda untuk memesan makanan dari Warung Bu Broto yang menawarkan makanan bercita rasa Indonesia semisal soto, sop, dan.. asam-asam iga! Hmm.. Makanan terakhir yang saya sebut perlu dicoba, saya pikir.
Salah Satu Stand Makanan di Eat Station Airport Hub
Karena baru pertama kali pesan makanan disini, saya pun baru tahu sistem yang berlaku. Kita sebagai pembeli mendatangi stand yang kita mau, lalu memesan menunya. Penjaga stand akan memberikan list pesanan kepada kita untuk kemudian kita mendatangi kasir yang berada ditengah-tengah ruangan dan membayar. Nah, sewaktu di kasir ini  kita ditawarkan menu minumannya. Setelah memilih minumannya, kita akan membayar sekaligus mendapatkan struk bayar disini. Lalu kita bebas memilih kursi yang akan kita gunakan. Makanan dan minuman akan diantarkan ke meja dimana kita berada. Sistemnya seperti di food court mall. 
Pilih Tempat Duduk Dimana Saja
Tak berapa lama kemudian, makanan dan minuman yang saya inginkan tiba di meja. Asam-asam Iga yang diantarkan masih didalam mangkuk aluminium dan masih mengepul. Tak sabar saya untuk segera mencicipinya. Pertama, saya buka penutup mangkuknya dan saya pindahkan mangkuknya ke meja. Karena bila mangkuk aluminium tersebut masih diatas pemanas, lidah saya bakal terbakar karena pemanas yang ada akan tetap menjaga asam-asam iga tetap panas dimangkuknya. 

Setelah agak adem, "Sluuurrrrpp!!!".
Asam-Asam Iga... 
Wow! Maknyus tenan!. Meskipun agak pedas, karena terlihat juga salah satu komposisinya adalah lonjoran-lonjoran cabe yang juga dimasak dengan kuahnya, boleh saya bilang kuahnya terasa segar dan gurih-nikmat. Selain itu yang paling terasa dari kuahnya adalah rasa khas irisan bawang putih, mungkin ini salah satu komposisi yang membuatnya jadi gurih. Yang tak kalah seru adalah iganya. Tak perlu susah payah memisahkan daging dari tulangnya. Cukup menggunakan sendok dan garpu, dagingnya dengan mudah bisa dilepaskan dari tulangnya dan masuk ke mulut. Nyam nyam nyam.. 

Asam-asam Iga-nya memang oke! Tapi perlu pembaca ketahui, ada rasa ada harga sepertinya berlaku disini. Seporsi Asam-asam Iga yang saya pesan perlu ditebus dengan harga Rp. 55.ooo! Ya, harga yang sesuai wilayah sih kalau saya bilang. Di Airport Hub ini mulai dari sewa tempat, pajak, dan lain sebagainya akan berimbas kepada harga makanan dan minuman yang dijual. Hanya saja yang perlu dicatat adalah kapan lagi kita akan berada disini lagi dan bisa merasakan makanan yang mungkin hanya ada disini? Ya kan? 

Comments

Post a Comment

...