Entah ada hubungannya dengan Toko Mirota yang ada di Jogjakarta atau tidak. Tapi ketika saya mengunjungi Javenir (30 Nopember 2015), sebuah toko bertajuk 'Pusat Oleh-Oleh' di Tawangmangu, kebanyakan komoditas yang ditawarkan adalah serupa dengan yang ditawarkan oleh Toko Mirota. Ada kaos-kaos khas daerah wisatanya, ada barang kerajinan dari perak, kayu, dan lain-lain serupa dengan yang ada di Toko Mirota Jogjakarta.
|
Kaos Khas Daerah Solo. Tidak Boleh Dicoba! |
|
Selain Kaos Ada Batik Juga |
Usut punya usut, ternyata Javenir ini toko oleh-oleh dan souvenir yang dikhususkan (khas) Solo. Mungkin kalo saya analogikan hal ini dengan serabi Bila di daerah Ngampin ada Serabi Ngampin atau di Jogja ada serabi khas Jogja, maka di Solo ada serabi khas Solo yaitu Serabi Notosuman. Kayaknya begitu ya. Hehehe.
|
Pimpinan Tim Jam Kumpul Sedang Melihat-lihat di Javenir |
Nah! Ketika mampir di Tawangmangu bersama
pimpinan Tim Jam Kumpul, kami menyempatkan singgah sejenak di toko Javenir. Pertama kali menjejakkan kaki dari pintu masuknya, hal yang dirasakan pertama kali adalah... agak-agak suwung alias sepi. Ya mungkin karena ketika saya berkunjung kesana bukan wayahnya liburan anak sekolah sehingga wisatawan yang kesana pun terbilang sepi. Siapa tau ketika libur telah tiba, pengunjung di toko yang terletak di kawasan wisata Balekambang - Tawangmangu ini pun juga ramai.
|
Pengunjung Toko yang Terlihat |
|
Ada Juga Aneka Ragam Kerajinan |
Karena saya pengunjung, maka keadaan yang sepi sebenarnya membuat saya nyaman. Saya bisa dengan leluasa melihat-lihat komoditas yang ditawarkan oleh Javenir di tokonya tanpa perlu bergantian berjejalan seperti di toko Mirota. Memilih barang pun saya bisa leluasa juga tanpa perlu khawatir barang yang saya incar akan dibeli oleh orang lain. Ya kan?
|
Ini juga Ada di Toko Mirota |
|
Ini Tampak Depan Tokonya. Agak Blur Karena Sudah Sore dan Hanya Pakai Kamera Hape |
|
Ini Plangnya yang Bisa Terlihat Dari Jalan Raya Lawu |
Meskipun saya memiliki kekuasaan hmm maksudnya keleluasaan untuk melihat-lihat dan memilih barang yang kira-kira menarik minat saya, kembali lagi yang menjadi bahan pertimbangan adalah isi kocek. Berapa yang masih ada di dompet saya? Jangan-jangan dompetnya tebal tapi ternyata hanya berisi kartu nama saja. Hahaha. Pada ujungnya saya dan pak Chandra kembali bergegas keluar toko tanpa menenteng satu pun belanja alias gak beli apa-apa setelah kurang-lebih satu jam berada didalam toko melihat-lihat. Intinya hanya melihat-lihat. :D
wah menarik Mas. Kebetulan Kamis besok mau ke Magetan via Tawangmangu jadi bisa dicoba mampir.
ReplyDeleteCoba mampir ke museum jamu Hortus Medicus.
Delete