Menilik perhitungan dari Google Map, Braga-Kebon Kawung (stasiun Bandung) melewati rute jalan Braga, Suniaraja, Kebon Kawung memakan jarak tempuh sejauh 1,5 kilometer. Sedangkan arah sebaliknya dari stasiun menuju Braga melewati rute jalan Kebon Kawung, Suniaraja, Banceuy, ABC, hingga tiba di jalan Braga no.8 menghabiskan jarak tempuh sejauh 1,9 kilometer. Inilah yang pertama kali saya lakukan saat hendak menjemput pembelian tiket kereta api di stasiun Bandung untuk kembali ke Jakarta, cek jarak tempuh melalui Google Map.
Bila jaraknya masuk akal untuk dilakukan dengan berjalan kaki, maka saya lebih menyenangi untuk
tracking trekking daripada harus menggunakan angkot. Mungkin kelihatannya kurang kerjaan, tapi melakukan
tracking trekking memiliki keasyikan tersendiri buat saya. Dengan
tracking trekking alias jalan kaki kita bisa mengetahui tempat-tempat yang mungkin terlewat bila kita naik angkot ataupun kendaraan. Intinya sih bukan kecepatan yang ingin didapat melalui
tracking trekking, melainkan ingin menikmati suasana saja.
|
Persimpangan jalan Naripan |
|
Jalan Suniaraja |
Tracking Trekking Braga-Kawung-Braga di tanggal 28 April 2016 itu membawa kenang-kenangan berupa foto-foto hasil jepretan kamera saku saya. Salah satu yang menarik adalah adanya masjid yang bentuk tampilannya persis kelenteng. Warnanya dominan kuning dan merah. Namanya masjid Al Imtizaj, berlokasi di jalan ABC, no.8. Sayangnya saya hanya mendokumentasikannya dari tampak luar saja. Belum berkesempatan untuk melihat dalamnya karena saat itu langit sudah mendung dan jam ditangan sudah menunjukkan pukul 16.00 sementara tiket kereta pulang ke Jakarta dijadwalkan jam 18.45. Butuh waktu kurang-lebih satu jam bila menilik situasi dan kondisi saat itu untuk PP hotel-stasiun. Mungkin dilain waktu bisa masuk kedalamnya.
|
Tugu Lokomotif Kantor KAI |
|
Masjid Unik di Bandung |
Selain masjid itu, ada juga vihara di jalan Kebun Jukut no.10, bersebelahan persis dengan kedai Batagor Burangrang. Namanya Vihara Kesejahteraan. Saya baru menyadari bahwa di jalan tersebut ada vihara ketika sudah checkout dari hotel dan jalan kaki menuju stasiun. Padahal saat berangkat dan pulang dari beli tiket tadi juga lewat jalan itu. Tapi saya tidak menyadarinya. Saya baru ngeh karena saat jalan didepan vihara banyak dinyalakan lampu-lampu hias sehingga didepan vihara tersebut terang benderang.
|
Salah Satu Bangunan Tua di Persimpangan Jalan Banceuy |
|
Vihara Kesejahteraan di Jalan Kebun Jukut |
Setelah masjid dan vihara ada lagi hal menarik lainnya, yaitu bangunan-bangunan model hindia belanda yang ada di persimpangan jalan Banceuy. Disepanjang jalan Braga dan Banceuy memang termasuk kawasan yang kaya dengan bangunan tua. Bila saja kita mau blusukan lebih dalam lagi, mungkin akan menemukan yang lainnya.
Tracking Trekking mungkin melelahkan. Tapi rasa lelah terbayarkan ketika kita bisa menemukan spot-spot menarik yang luput dari pandangan saat kita naik kendaraan. Jadi jangan takut capek ya kalau jalan-jalan.
Kayaknya yang istilah yang tepat itu trekking ya? CMIIW
ReplyDeleteAku juga lebih memilih jalan kaki kalau jaraknya dekat. Jadi terkenang muter-muter Kota Tanjungpinang dengan total jarak 4 km, siang-siang yang panasnya banget. :D
Kalau Bandung agak adem, jadi enak buat jalan kaki.
Siiip. Makasih mas atas koreksinya. Hehehe. :D
DeleteBandung lumayan adem.