Makan Bakso di Kedai Bakso Kota Cak Man, Semarang

Pergi jalan-jalan bareng keluarga merupakan salah satu kenikmatan. Apalagi jalan-jalannya di saat hari raya. Di hari kedua Idul Fitri 1437 Hijriah kemarin (7 Juli 2016), mas Feb dan keluarga sempat bertandang ke salah satu kedai bakso ternama, Bakso Kota Cak Man. Meski mas Feb sudah sering mendengar namanya terutama karena salah satu cabang kedainya ada didekat tempat kerjanya mas Feb. Tapi baru kali ini mas Feb pesan di kedai Bakso Kota Cak Man. Jalan-jalan kuliner kali ini mendatangi kedai Bakso Kota Cak Man yang ada di jalan Majapahit, kota Semarang. Pembaca bisa lihat lokasi persisnya dari googlemap yang mas Feb sertakan di akhir paragraf artikel ini.
Bakso Kota Cak Man
Ini Isi dalam Satu Porsi Pilihan Saya

Karena baru kali pertama makan di kedai ini, mas Feb juga baru mengetahui bahwa sistem yang diberlakukan disini adalah sistem makan prasmanan. Kita memilih dan mengambil sendiri kelengkapan satu porsi menu bakso yang akan kita makan. Setiap bahan pelengkap seperti bakso urat, bakso keju, mie, dll, sudah dilabeli dengan harga di pinggannya masing-masing. Jadi setiap pembeli bisa sekaligus langsung menghitung sendiri kira-kira di satu porsinya nanti bayar berapa. Tapi meskipun prasmanan, di kedai Bakso Kota Cak Man ini juga menyediakan menu paket. Ada Paket 1 yang dalam satu porsi terdiri dari: bakso halus 1 biji, bakso urat 1 biji, goreng panjang 1 biji, siomay basah 1 biji. Paket 1 ini dihargai Rp. 13.5oo. Ada juga Paket 2 yang dalam satu porsinya terdiri dari: bakso halus 1 biji, bakso urat 1 biji, bakso usus, mie kuning, goreng siomay. Yang Paket 2 dihargai Rp. 17.5oo. Saya kepingin sih untuk mencoba paketannya tapi mungkin lain kali bila datang lagi kesini.
Serius Banget Si Masnya
Tinggal Pilih Isiannya
Selama proses mengantri dan pembayaran makanan, ada beberapa hal yang saya perhatikan. Di kedai Bakso Kota Cak Man kota Semarang ini kedai menyediakan area makan ada yang berupa area lesehan dan ada area yang menggunakan meja-kursi. Jadi tinggal selera dari pembeli mau duduk dimana. Karena saya lebih suka dengan duduk lesehan, maka mas Feb dan keluarga memilih area lesehan. Tapi waspada ya karena lesehannya ternyata banyak semut merahnya. Hehehe.
Ayo Antri
Anak Saya yang Baru Berumur 2 Tahun Pun Ikutan Antri
Hal lain yang mas Feb perhatikan selama di kedai ini, yaitu senyuman. Biasanya kan kalau dalam ilmu marketing, bahasa tubuh alias body language menjadi penyumbang sukses tidaknya penjualan suatu produk. Entah ini ada apa, tapi di kedai ini saya tak menjumpai senyuman dari petugas kedai. Tertawa dan bercanda pun tidak terjadi diantara para karyawan disana. Mungkin mereka sedang lelah, itu satu alasan yang menyelinap dipikiran saya. Atau bisa jadi karena waktu itu kan hari ke-2 Idul Fitri tapi mereka harus masuk kerja. Jadi ya harus meninggalkan keluarga sehingga ingin senyum pun dirasa agak gimanaa gitu.
Menggiurkan ya Pilihannya
Ini Area Meja-Kursi
Ini Area Lesehan
Standing Banner: Paket 1 atau Paket 2 ?


Tapi terlepas dari itu semua, komentar saya pada rasa baksonya lumayan. Lumayan enak dan lumayan mengenyangkan karena kita bisa pilih sendiri mau diisi apa saja dalam satu porsi mangkok yang akan kita lahap. Ingat ya bukan mangkoknya yang dilahap tapi isi mangkoknya. Dari segi harga saya nilai sih relatif. Kalau kantong lagi tebal boleh dibilang harganya termasuk murah. Tapi kalau dompetnya sedang panas-dingin, siap-siap aja si dompet bakal teriak. Menyesuaikan saja deh karena itu tadi, kita bisa pilih sendiri. Jadi tipsnya bila makan disini adalah: 'Pintar-pintarlah memilih isi mangkok Anda. Sesuaikan dengan isi dompet'.
Itu..

Comments

...