Empat Ribu Rupiah, Naik Angkot dari Terminal Dago ke Stasiun Hall

Setelah berjalan kaki selama 45 menit, mas Feb tiba di Terminal Dago. Sekedar informasi, Terminal Dago berada di daerah perbatasan wilayah kabupaten Bandung dengan kota Bandung. Terletak di jalan Ir. H. Djuanda. Menurut info dari beberapa sumber, dahulu wilayah sekitaran terminal Dago ini berhawa sejuk bahkan cenderung dingin. Tapi sekarang berbeda. Mungkin karena jumlah penduduk makin banyak dan jumlah pepohonan makin berkurang ya. Sayang banget. Yang bikin mas Feb terbengong-bengong adalah kondisi terminal yang di pagi itu sudah penuh dengan sampah utamanya sampah plastik.



Karena mas Feb baru kali ini turun gunung dari terminal Dago dan berencana menuju stasiun Bandung, mas Feb sama sekali belum tahu harus naik apa dari terminal Dago. Usut punya usut kali ini untuk menuju stasiun dari terminal Dago, mas Feb harus naik angkot warna hijau-oranye-hijau jurusan Dago-Hall. Rute yang dilewati diantaranya: jalan Ir. H. Djuanda - RS. Borromeus - Kolong Fly Over Pasupati - BIP - Belakang Stasiun (Kb. Jati).

Ternyata untuk menempuh jarak sejauh kira-kira 6,8 km, dengan menggunakan angkot menghabiskan waktu 45 menit. Tarifnya pun hanya Rp. 4.ooo saja! Bila dibandingkan dengan waktu berangkat, dari stasiun Bandung ke terminal Dago hingga Dago Resort Pakkar, menggunakan taksi menghabiskan waktu hampir 1 jam dan membayar sejumlah Rp. 40.ooo. Untuk tarifnya mirip ya. Hanya berbeda jumlah nolnya saja. Hahahaha.




Nah, dengan menggunakan angkot ini, mas Feb turun di jalan belakang stasiun. Untuk menuju stasiun pemberangkatannya, mas Feb menyeberangi rel ka melalui JPO (dimana ketika itu persis sedang ada kereta lansir) untuk kemudian berjalan kaki sepanjang jalan Otista- jalan Kebon Kawung. Lumayan selama 30 menit jalan kaki menikmati suasana. Sehingga waktu tempuh keseluruhan dari Terminal Dago hingga depan stasiun Hall sekitar 1 jam 15 menit. Jadi, bila pembaca lebih memilih yang mana? Naik taksi atau naik angkot saja?

Comments

...