"Belut Cinta, Ngangeniin". Begitulah motto yang diusung oleh resto Belut Cinta yang berlokasi di daerah Utan Kayu Matraman. Dengan mengangkat belut sebagai menu utama, resto ini memberikan berbagai macam olahan makanan berbahan dasar dari belut. Bahkan ditengah-tengah resto ini ditunjukkan jenis-jenis belut karena ada kolam yang isinya belut! Bagi yang jijikan tentu bakalan enggan untuk melihatnya. Oleh karenanya mending jangan melihat kolamnya karena dikhawatirkan bagi Anda yang gampang jijik gak bakal jadi makan. :D
Yang unik dari resto ini adalah gaya dan struktur bangunan restorannya. Saya jadi teringat dengan resto jeJamuran di Sleman, Jogjakarta. Rupanya resto Belut Cinta ingin membawa suasana jawa! Terlihat dari awal masuk ada papan kata sambutan "Sugeng Rawuh". Selain itu, dari meja-kursi bergaya jawa klasik dan meja lesehan khas Malioboro, kesan suasana jawa berusaha untuk ditonjolkan. Salut buat resto ini karena sekilas kita akan merasa bahwa kita bukan lagi di Jakarta, tapi sudah berpindah ke Jawa berkat suasana yang dibangun. Walaupun demikian, yang hadir tetap adalah jawa coret. :)
Hal unik lainnya, diarea lesehan ada whiteboard panjang yang isinya bermacam-macam kesan dan pesan dari pengunjung yang pernah mengunjungi resto ini. Bahkan ada yang menulis disini bahwa Superman kuat badannya karena mengkonsumsi belut. :D. Yang tidak saya mengerti adalah tulisan diatas whiteboardnya: "100% Endes". Ada yang mengerti maksud 'endes'? (saya baru tau ternyata endes itu artinya enak. Bahasa slang, bisa ditanyakan ke mbah google)
Untuk makanan dan minumannya saya bilang sih standar lah. Bahkan teman saya ada yang membandingkan dengan belut pinggir jalan yang di Surabaya. Menurut teman saya justru makanan berbahan belut yang di Surabaya lebih enak padahal hanya warung tenda pinggir jalan. Ya mungkin cara mengolahnya juga berpengaruh pada rasa. Ya nggak?
Mengenai harganya, relatif. Bagi yang punya duit dan ingin mencicipi olahan belut sekaligus mem-belusuk ke daerah Utan Kayu, ya datang aja ke resto Belut Cinta. Tapi bagi saya, kesan pada makanannya biasa saja. Yang membuatnya jadi menarik adalah kebersamaan ketika makan bersama teman-teman. Itu yang bikin asik. Tetap semangat jalan-jalan bersama Mas Feb Jalan-Jalan.
Untuk info lebih lanjut bisa klik blog Belut Cinta.
Photo by Nariyah Handayani |
Hal unik lainnya, diarea lesehan ada whiteboard panjang yang isinya bermacam-macam kesan dan pesan dari pengunjung yang pernah mengunjungi resto ini. Bahkan ada yang menulis disini bahwa Superman kuat badannya karena mengkonsumsi belut. :D. Yang tidak saya mengerti adalah tulisan diatas whiteboardnya: "100% Endes". Ada yang mengerti maksud 'endes'? (saya baru tau ternyata endes itu artinya enak. Bahasa slang, bisa ditanyakan ke mbah google)
Untuk makanan dan minumannya saya bilang sih standar lah. Bahkan teman saya ada yang membandingkan dengan belut pinggir jalan yang di Surabaya. Menurut teman saya justru makanan berbahan belut yang di Surabaya lebih enak padahal hanya warung tenda pinggir jalan. Ya mungkin cara mengolahnya juga berpengaruh pada rasa. Ya nggak?
Mengenai harganya, relatif. Bagi yang punya duit dan ingin mencicipi olahan belut sekaligus mem-belusuk ke daerah Utan Kayu, ya datang aja ke resto Belut Cinta. Tapi bagi saya, kesan pada makanannya biasa saja. Yang membuatnya jadi menarik adalah kebersamaan ketika makan bersama teman-teman. Itu yang bikin asik. Tetap semangat jalan-jalan bersama Mas Feb Jalan-Jalan.
Untuk info lebih lanjut bisa klik blog Belut Cinta.
mancap...
ReplyDeletekayaknya enak buat dicoba
Kalo mau coba dipersilahkan, monggo. :)) Tapi kalo mnurut saya, rasa mknannya standar. :-d
Delete