Wow! Makan kapal selam? Yoi! Kira-kira mulutnya sebesar apa tuh orang? Ukuran mulutnya ya biasa aja. Emang dikira kapal selam apaan? Yang dimaksud disini adalah pempek kapal selam, itu lho pempek besar yang isi dalamnya berisi telur. Oalaah... .
Yup! Setelah beberapa waktu yang lalu saya menuliskan tentang
wisata sejarah dan kuliner jalan Garuda, jalan-jalan kali ini saya menuliskan pengalaman saya menikmati wisata kuliner, pempek Garuda Putra di jalan Garuda no 57A. Kenapa saya memilih pempek Garuda Putra? Ya soalnya memilih pempek yang lain pun di jalan Garuda menurut saya rasa, yang kerasa banget ikannya dan harganya juga tak jauh beda karena memang di jalan Garuda ini sentranya bagi siapa saja yang ingin menikmati pempek.
Di Pempek Garuda Putra ini selain menawarkan pempeknya sebagai andalan, mereka juga menawarkan menu makanan lainnya seperti bakso, kwetiau, bakmi, ayam goreng dan soto. Jadi bagi yang mengajak teman kesini, dan temannya mungkin tidak ingin makan pempek bisa mencoba menu makanan lainnya.
|
List Menu |
|
Logo Pempek Garuda Putra |
|
Kuah dan Koya |
Lanjut ke soal pempek, di Pempek Garuda Putra tersedia berbagai macam jenis pempek. Yang saya tahu jenisnya ada pempek kapal selam dan pempek lenjer (yang bentuknya panjang). Disini, saus yang digunakan berbeda dari saus pempek seperti yang dijual dijalan-jalan yang umumnya dibuat dari campuran gula merah dan cuka. Saus atau kuah pempek Garuda Putra dibuat dari campuran gula merah, air dan asam jawa. Sehingga meskipun dibawa pulang atau akan dimakan untuk keesokan harinya, kuahnya tidak akan berubah rasa. Ditempatkan dibotol tersendiri dimasing-masing meja, sehingga pembeli bisa menuang kuah pempek sesuai selera masing-masing. Selain kuahnya, yang bikin beda pempek disini adalah disediakannya koya: campuran kerupuk udang, bawang goreng yang sudah dihaluskan. Tapi koya yang disini ada campuran ebi-nya. Jadi berasa agak asin.
|
Mulai Makan |
Suasana tempatnya boleh dibilang oke dan bersih. Bahkan ada area bagi yang tidak merokok atau ruangan ber-AC. Yang unik disini adalah lampu hiasnya dimana bohlamnya bisa berganti warna. Hal unik lainnya yaitu lukisannya. Biasanya kalau restoran yang dimunculkan didinding adalah lukisan pemandangan. Tapi disini lain. Disini yang dipajang adalah lukisan kartun seperti donal bebek dan kawan-kawannya.
|
Pintu yang diTengah adalah Akses ke Non-Smoking Area |
|
Bohlamnya Bisa Berubah Warna |
Setelah puas makan pempek, kami pun beranjak untuk pulang. Sementara yang lain bersiap ke parkiran, saya membayar ke kasir dan saya diberi "cinderamata" oleh si mbak kasir berupa kalendar tahun 2014. Ya lumayanlah, cinderamatanya akan bertahan selama setahun. Hehehe. Tetap semangat jalan-jalan bersama Mas Feb Jalan-Jalan.
Comments
Post a Comment