Duel Prambanan, Bakmi Jawa Manisrenggo VS Bakmi Jawa 'Pak Tok'

(14-15 Desember 2015) Ceritanya masih bagian dari penjelajahan di Jogjakarta, Prambanan khususnya. Di jalan Manisrenggo, saya menemukan sebuah warung bakmi jawa yang menurut papan menu, semua menu makanan dihargai senilai Rp. 9.ooo saja. Murah tho? Letaknya persis diseberang jalan toko batik Berly Textile. Karena malam hari, jadilah saya masuk ke warung itu dan mencicipi bakmi godognya sedangkan istri saya mencicipi capcaynya.

Cap Cay dan Mie Godog

Serba Sembilan Ribu

Warungnya Sederhana Saja

Meskipun bukan malam minggu, tapi warung ini cukup ramai dimalam itu dikunjungi oleh pembeli, baik makan di warung maupun dibungkus untuk dibawa pulang. Mungkin karena kami beruntung, ketika kami memesan menu ternyata tinggal porsi terakhir!



Tak perlu menunggu lama untuk menikmati menu makanan yang kami pesan. Tak sampai lima belas menit, bakmi godog dan capcay sudah terhidang dimeja kami. Rasanya? Enak. Bakmi godognya benar-benar  nyemeg dan capcaynya gurih terasa. Porsinya menurut saya cukup. Soal harga? Masih murah lah dibandingkan dengan di Jakarta. Kalau diberi interval nilai dari 1 sampai 10, secara keseluruhan nilainya adalah 8,5 untuk warung bakmi di jalan Manisrenggo ini.

Nah, tadi itu sekelumit cerita tentang warung bakmi di jalan Manisrenggo. Lain lagi cerita tentang warung bakmi satu lagi yang berada tak jauh dari jalan Manisrenggo. Warung Bakmi Jawa "Pak Tok" letaknya berada dijalan utama Prambanan. Dari jalan raya ini letaknya persis berseberangan dengan halaman utama Taman Wisata Prambanan.

Ceritanya sore hari setelah jalan-jalan suantai di Solo, mampirlah kami ke warung Bakmi pak Tok. Ketika kami tiba disana, sudah ada 1 rombongan (yang terdiri dari 7 orang) sedang menikmati menu yang disediakan di warung bakmi ini. Jadi tidal sabar untuk segera merasakan bakminya. Maka pesanlah kami 2 porsi bakmi godog. Cukup lama kami menunggu pesanan terhidang. Mungkin karena diwarung bakmi pak Tok ini masih menggunakan anglo untuk memasaknya.

Warungnya diPinggir Jalan Utama

Masih Pakai Anglo

Sluuuurrrrrp..!!!

Mie-nya Lebar-lebar

Butuh 30 menit bagi kami untuk menahan rasa lapar hingga bakmi godog yang masih mengepul uapnya itu datang dimeja. Karena masih puanas, hari waktu tunggunya bertambah. Daripada bibir dan lidah ini melepuh, maka lebih baik menunggu sambil meniup-niup berusaha mencicipi kuahnya. Sejenak rasanya mirip dengan bakmi godog yang dijalan Manisrenggo. Tampilan mienya lebar-lebar berbeda dengan mie godog Manisrenggo. Soal harga jelas berbeda dan disini harganya lebih mahal Rp.3.ooo daripada mie godog di Manisrenggo. Secara keseluruhan, nilainya saya kasih 7,5 deh.

Bakmi Manisrenggo unggul dirasa dan harga. Sementara bakmi pak Tok unggul Dari segi mie dan telurnya yang gedhe bin lebar. Itu menurut saya. Kalau menurut Anda bagaimana? Sudah ada yang pernah mencicipi kedua bakmi di kawasan Prambanan ini?